Kamis, 17 Februari 2011

Dekripsi Aves Di Kebun Binatang Surabaya

1. Egretta alba (Kuntul)
• Ordo ciconiformes
• Warna tubuh putih
• Leher panjang
• Paruh : pemakan ikan, paruh panjang,
sempit dan tajam. Tepi paruh biasa dilengkapi
dengan rigi-rigi dan warna pangkal kuning,
ujung hitam
• Kaki : panjang, bertengger (passerine)
• Pada jantan memiliki bulu barbae serupa sisik
• Habitat di tanah yang lembab atau basah



2. Pelicanus sp. (Pelikan)
• Ordo Pelecarmiformes
• Warna bulu putih dan hitam pada sayap
• Tipe Paruh Gular sac, yaitu Paruh besar
dan berkantung gular dimana kantung gular
merupakan perluasan dari kulit pada mandubula
• Bagian paruh yang menanduk di sebut Rhampoteca
• Pemakan ikan
• Leher panjang
• Tipe kaki totipalmata, yaitu keempat jari kaki dipersatukan
oleh web atau selaput yang besar dan lebar.
• Tipe tarsometatarsus : scutellata (sisik bagian depan saling menutupi)



3. Flamingo sp.
• Warna bulu merah muda
• Tipe paruh : Bent (bengkok) yaitu paruh
disimpangkan pada sudut tertentu (biasanya
disimpangkan kebawah pada bagian tengah) membengkok ke bawah untuk memisahkan lumpur dari kerang-kerang dan ganggang.
• Pemakan ikan
• Leher panjang, membengkok
• Tungkai kurus panjang, ketika berdiri kaki diangkat satu
• Tipe kaki : totipalmata, yaitu keempat jari kaki dipersatukan oleh web
atau selaput yang besar dan lebar.
• Tarsometatarsus : Scutellata (sisik bagian depan saling menutupi)



4. Pavo muticus (Merak)
• Tubuh relatif besar
• Pada ekor bulu sangat panjang
• Terdapat mahkota di kepala
• Wana tubuh bagian dorsal biru, ventral hijau
• Tipe tarsometatarsus scutellata
(sisik bagian depan saling menutupi)
• Ekor panjang dan menarik dan bisa dibuka pada jantan.
• Kaki tipe paserine (bertengger) yaitu hallux melekat datar dengan jari-jari lain
• Terdapat taji



4. Casuarius casuarius (Kasuari)
• Ordo casuariiformes
• Terdapat jambul berwarna kuning
• Burung betina berukuran lebih besar
• Tipe paruh hooked, paruh tajam, kuat dan
• pemakan buah dengan paruh berkait (paruh bagian atas lebih panjang)
• Kaki zygodactyly (2 jari ke depan, 2 jari ke belakang)
• Tipe kaki passerine, yaitu hallux melekat datar dengan jari-jari lain
• Tipt tarsometatarsus scutellata (sisik bagian depan saling menutupi)
• Ekor rata dan lebih panjang dari ukuran badan

Labirin Pada Ikan

Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini berfungsi menyimpan cadangan 02 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan 02. Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah: ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan cadangan 02, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat punggung.

Anatomi isnsang ikan dapat digunakan sebagai penunjuk kondisi lingkunagn ikan. Ikan lele merupakan ikan yang hidup pada kondidi oksigen rendah ( berlumpur ). Pada ikan lele, terdapat organ tambahan yang disebut arboresent organ. Organ tersebut berupa struktur dengan kenampakan mirip bungakarang yang berwarna merah, organ tersebut berfungsi untuk membantu mengikat oksigen pada kondisi oksigen rendah. Selain pada lele, organ tambahan dapat dijumpai pada ikan gurame yang disebut sebagai labirin. Labirin berbentuk seperti bunga mawar. Strukturnya yang berlipat-lipat berfungsi memperluas permukaan respirasi. Pada ikan yang tidak mempunyai struktur tambahan, terdapat kompensasi denagn cara menambah jumlah filemen insang, hal tersebut dapat dijumpai pada ikan nila dan ikan mas. Pada belut terdapat struktur anatomi insang yang khas. Struktur tersebut menyebabkan belut dimasukkan dalam ordo synbranchiformes, yang berarti insangnya menyatu. Giil arch pada belut menyatu senhingga terlihat belut hanya seperti mempunyai 1 insang, padahal terdapat beberapa gelambir filament insang

Ikan Cupang Hias atau keluarga Betta dalam taksonomi biologinya, ia masuk dalam golongan anabantoid, yaitu golongan ikan yang dapat bernafas dengan mengambil udara langsung dari atmosfer. Sedikit berbeda dengan jenis ikan pada umumnya, cupang memiliki perangkat tambahan pada sistem pernafasannya (insangnya) yaitu berupa labirin. Labirin ini berfungsi sebagai paru-paru cupang.

Sementara itu, insang pada cupang justru tidak berkembang dengan baik, sehingga mereka tidak mampu mengambil oksigen terlarut dalam air, seperti jenis ikan pada umumnya. Tak heran jika kemudian, kita menjumpai habitat alami cupang ini pada perairan-perairan dangkal seperti genangan air, areal persawahan. Bahkan cupang mampu hidup pada genangan air berlumpur karena sifat pernafasannya yang tidak bergantung pada kadar oksigen terlarut dalam air

Rabu, 16 Februari 2011

Sistem Saraf dan Reflek


Jaringan saraf merupakan jaringan komunikasi yang terdiri dari jaringan sel-sel khusus dan dibedakan menjadi dua,Sel neuron dan sel Neoroglia.

Sel neuron adalah sel saraf yang merupakan suatu unit dasar dari sistem saraf Sel ini bertugas melanjutkan informasi dari organ penerima rangsangan kepusat susunan saraf dan sebaliknya, Sel nouron terdiri atas tiga bagian 
1)      Badan sel yang mengandung nukleus dan nukleolus serta berwarna kelabu. 
2)      Dendrit merupakan lanjutan plasma yang berfungsi menyampaikan impuls saraf (informasi) menuju ke badan sel
3)      Akson, berfungsi meneruskan informasi dari badan sel ke sel lain. 

Berdasarkan fungsinya, sel neuron dapat dibedakan menjadi 4 Bagian:
1.      Neuron sensorik (nouron aferen) yauitu sel saraf yang bertugas menyampaikan rangsangan dari reseptor ke pusat susunan saraf. Neuron memiliki dendrit yang berhubungan dengan reseptor (penerima rangsangan) dan neurit yang berhubungan dengan sel saraf lainnya.
2.      Neuron Motorik (nouronaferen), yaitu sel saraf yang berfungsi untuk menyampaikan impuls motorik dari susunan saraf pusat ke saraf efektor. Dendrit menerima impuls dari akson neoron lain sedangkan aksonnya berhubungan dengan efektor.
3.      Neuron konektor adalah sel saraf yang bertugas menghubungkan antara neuron yang satu dengan yang lainnya.
4.      Neuron ajustor, yaitu sel saraf yang bertugas menghubungkan neuron sensorik dan neuron motorik yang terdapat di dalam sumsum tulang belakang atau di otak.

Gerak refleks ialah gerakan pintas ke sumsum tulang belakang. Ciri refleks adalah respon yang terjadi berlangsung dengan cepat dan tidak disadari. Sedangkan lengkung refleks adalah lintasan terpendek gerak refleks. 

Neuron konektor merupakan penghubung antara neuron sensorik dan neuron motorik. Jika neuron konektor berada di otak,maka refleksnya disebut refleks otak. Jika terletak di susmsum tulang belakang, maka refleksnya disebut refleks tulang belakang.
Gerakan pupil mata yang menyempit dan melebar karena terkena rangsangan cahaya merupakan contoh refleks otak. Sedangkan gerak lutut yang tidak disengaja merupakan gerak sumsum tulang belakang.
Jaringan saraf terdiri dari 3 komponen yang mempunyai struktur dan fungsi yang berbeda, yaitu sel saraf (neuron) yang mampu menghantarkan impuls, sel schwann yang merupakan pembungkus kebanyakan akson dari sistem saraf perifir dan sel penyokong (neuroglia) yang merupakan sel yang terdapat diantaraneuron dari sistem safaf pusat. Oleh karena itu saraf dari sistem saraf perifiritu di bangun oleh neuron dan sel schwann, sedangkan traktus yang terdapat diotak dan susmsum tulang belakang dibentuk oleh neuron dan neuroglia.
Untuk mengetahui perubahan-perubahan listrik didalam saraf, perlu diketahui dulu sifat-sifatakson. Akson dari kebanyakan hewan mamalia umumnya relatif kecil, untuk itu didalam percobaan digunakan akson raksasa yang terdapat pada hewan invertebrat seperti cumi-cumi dan lain-lain.
Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan , diperlukan satu mikroelektroda yang dapat ditusukkan kedalam akson tanpa menimbulkan kerusakan pada kason tersebut.
Berbagai bangunan yang dapat ditemukan dalam sistem saraf hewan yaitu otak, serabut saraf,plektus, dan ganglia. Serabut saraf yaitu kumpulan akson dari sejumlah sel saraf baik sejenis maupun tidak sejenis. 

Contoh serabut yang sejenis adalah serabut eferen, serabut campuran contohnya adalah campuran antara sejumlah akson dari sel saraf motorik dan sensorik.
Apabila rangsangan dengan kekuatan tertentu diberikan kepada membran sel saraf, membran akan mengalami perubahan elektrokimia dan perubahan fisiologis. Perubahan tersebut berkaitan dengan adanya perubahan permeabilitas membran yang menyebabkan terjadinya permiabel tehadap Na+ dan sangat kurang permiabel terhadap K+.

Depolarisasi yang timbul hanya paba bagian yang dirangsang dinamakan depolarisasi lokal. Pada bagian tersebut terbentuk arus lokal. Apabila rangsangan yang diberi cukup kuat, arus lokal yang timbul pada membran yang terdepolarisasi akan merangsang membran disebelahnya yang masih dalam keadaan istirahat, sehingga sebagian membran tersebut akan ikut terdepolarisasi. Peristiwa ini menunjukkan penjalaran impuls.Depolarisasi adalah nilai potensial aksi yang terjadi akibat adanya rangsangan. 

Bagian otak depan terakhir adalah telensefalon, telah mengalami perubahan sangat besar selama evolusi vertebrata. Pada ikan dan amphibi, telensefalon lebih dari sekedar suatu penciuman, tapi dapat juga menerima input dari bulbus olfaktori.
Suatu refleks adalah setiap respon yang terjadi secara otomatis tanpa disadari. Terdapat dua macam refleks:
1.      Refleks sederhana atau refleks dasar, yang menyatu tanpa dipelajari, misalnya refleks menutup mata bila ada benda yang menuju ke mata.
2.      Refleks yang dipelajari, atau refleks kondisiskan yang dihasilakan dengan belajar.
Rangkaian jalus saraf yang terlibat dalam aktifitas refleks disebut lengkung refleks, yang terdiri atas lima komponen dasar: (1) reseptor (2)saraf eferen (3) pusat pengintegrasi (4) saraf eferen (5) efektor.
Reseptor merupakan impuls yang merupakan perubahan fisik atau kimia di lingkungan reseptor. Dalam merespon stimulus, reseptor menghasilkan potensial aksi yang akan diteruskan oleh saraf eferen ke pusat pengintegrasi refleks dasar, sedangkan otak lebih tinggi memproses semua informasi dan meneruskannya melalui saraf eferen ke efektor (otot atau kelenjar) yang melaksanakan respon yang diinginkan.
Apabila katak diberikan rangsangan berupa cubitan, maka secara refleks katak akan bergerak Bila cubitan frekuensi kecil dan akan kejang (bila cubitan dalam frekuensi keras)


DAFTAR PUSTAKA
Idel,Antoni.2000.Biologi Dalam Kehidupan Sehari-hari.Gitamedia Press:Jakarta
Isnaeni,wiwi.2006.Fisiologi Hewan.Kanisius:Yogyakarta
Junqueira,carlos.L.Histologi Dasar. ECG:Jakarta
Soewolo,dkk.1994.Fisiologi Hewan. UT : Jakarta
Wulangi. S kartolo. Prinsip-prinsip fisiologi Hewan. DepDikBud : Bandung
http://www.unjabisnis.com/2009/10/sistem-saraf-dan-reflek.html

Selasa, 15 Februari 2011

Posting pertama ku

Belajar bloging untuk pertama kali meskipun sedikit tidak enak di pandang mohon tidak malu untuk mengunjungi blog saya ini, semoga dengan terbitnya blog ini sedikit banyak bisa menambah ilmu saudara sekalian, akhir kata terimakasih telah mengunjungi blog saya ini.